Sempoa Sip CItra 2 Ext

Awal ketertarikan saya pada pendidikan Sempoa adalah sebenarnya saya melihat banyak sekali manfaat dari Sempoa terutama untuk pelatihan otak anak dan kebetulan saya memiliki 3 orang  anak yang usia-usianya cocok untuk mengikuti pelatihan Sempoa. Setelah menghubungi pihak Sempoa SIP, saya mendapatkan informasi bahwa ternyata tersedia juga paket usaha Sempoa SIP. Karena kebetulan saya memiliki sebuah ruko yang belum dipergunakan maka, saya langsung mengambil keputusan untuk mencoba usaha kursus Sempoa.

 

Usaha ini mulai saya rintis bersama dengan seorang teman baik (Ms. Vonny) pada bulan Mei tahun 2006. Tantangan awal yang saya hadapi yaitu kendala sumber daya manusia, karena tidak mudah untuk mencari staf dan juga guru yang berdedikasi tapi juga harus suka bergaul dengan anak-anak. Sehingga pada awalnya saya dan Ms. Vonny mencoba terjun sendiri dan mengajar anak-anak.

 

Selain mengajar saya juga menangani pekerjaan administrasinya dan pemasaran sendiri. Rasanya sibuk sekali, karena semua pekerjaan harus kami berdua tangani, selain itu kami juga harus membagi waktu untuk keluarga masing-masing. Namun seiring dengan berjalannya waktu kami mulai mendapatkan staf tenaga adminitrasi dan kemudian mendapatkan seorang guru yang bisa diandalkan. Saya sangat beruntung karena mendapat guru yang sangat berdedikasi dan mengajar dengan sepenuh hati.

 

Setelah kursus semakin berkembang, dan semakin bertambahnya jumlah anak yang belajar Sempoa, saya dan Ms. Vonny merasa bahwa kami memerlukan seseorang yang bisa mengatur kurikulum dan menjadi coordinator guru dalam memantau kualitas pengajaran, agar kami bisa lebih mengatur waktu diantara kesibukan kami sebagai ibu rumah tangga dan pengembangan kursus Sempoa ini. Saya menemukan bahwa orang tua dari salah satu anak didik saya sangat energik dan memiliki visi yang sama dalam menjalankan usaha pendidikan ini, yaitu Ms Nunik. Jadilah kemudian Ms. Nunik bergabung bersama dengan saya dan Ms. Vonny dan kami bertiga menjalankan usaha ini sampai sekarang. Kunci utama kami adalah mendisiplinkan diri untuk mengerjakan sesuatu pada waktunya dan tidak menunda pekerjaan.

 

Dalam mengembangkan usaha Sempoa SIP ini, kami memang tidak banyak mengadakan pameran di sekolah-sekolah ataupun membagikan flyer. Hal ini dikarenakan banyak bantuan dari orang tua murid yang merasakan sendiri manfaat dari sempoa untuk anak-anak mereka, mengenalkan manfaat sempoa ini kepada teman-teman mereka. Kami sangat bersyukur karena dengan bantuan banyak orang tua murid tersebut, kursus ini semakin berkembang sekaligus kami semakin mempunyai teman yang banyak.

 

Usaha ini mengantar kami untuk berkesempatan pergi keluar negeri serta ke beberapa daerah di Indonesia dalam mengantar anak-anak didik kami berlomba. Secara pribadi saya melihat betapa masih banyak talenta yang dimiliki anak-anak yang dapat dikembangkan.

Impian saya yaitu membuka cabang di tempat yang lain, sehingga makin banyak anak-anak di Indonesia ini yang bisa mendapatkan manfaat dari Sempoa. Selain itu saya juga senang bisa menambah banyak teman baru lagi.

 

Pesan saya kepada generasi muda:

Beranilah mencoba dan memulai usaha dengan tekun. Saya mengalami sendiri bahwa ketika kita bersungguh-sungguh dalam menjalankan sesuatu, pasti ada hasilnya. Jangan mudah putus asa, karena dari pengalamanlah kita semua belajar. Saya pernah membaca bahwa Thomas Alfa Edison berhasil menemukan bola lampu setelah percobaannya yang ke seribu. Apa jadinya seandainya dia berhenti mencoba setelah gagal pada percobaan yang ke 999 ? Pasti dunia kita akan sangat berbeda saat ini.

 

Salam hangat dari saya,

 

YENTY